Dulu, sesuatu yang kuharap-harap
Selalu ku dapat
Dulu, semua cita-cita
Selalu tercipta
Kau selalu ada, mengiring hariku dalam canda
Selalu tertawa, kau penepis duka lara
Apa itu berlanjut?
Kini kau buat aku terkejut
Bahtera cinta telah hanyut
Hatiku tak lagi terpaut
Kau pun larut
Memang terukir sudah, dalam puisi
dalam catatan pribadi
Tapi apa kau mengerti? Letih jariku menari
Merekam cinta yang kita lalui
Cukup, hatiku telah ku tutup
Pergi, bagiku kau tiada lagi
Cukup, menahan derita ini aku tak sanggup
Pergi, Jauh dan takkan kembali
Lembaran baru sudah habis
Kisah manis berakhir sadis
Adakah penjaja cinta
Yang rela memberiku tinta untuk menitik
Walau tak cantik namun setia
Walau sumbang terus melantunkan lirik, musik dan tak mengusik
Khairil AKbar Ibn Syarif el-Induniesy
Selalu ku dapat
Dulu, semua cita-cita
Selalu tercipta
Kau selalu ada, mengiring hariku dalam canda
Selalu tertawa, kau penepis duka lara
Apa itu berlanjut?
Kini kau buat aku terkejut
Bahtera cinta telah hanyut
Hatiku tak lagi terpaut
Kau pun larut
Memang terukir sudah, dalam puisi
dalam catatan pribadi
Tapi apa kau mengerti? Letih jariku menari
Merekam cinta yang kita lalui
Cukup, hatiku telah ku tutup
Pergi, bagiku kau tiada lagi
Cukup, menahan derita ini aku tak sanggup
Pergi, Jauh dan takkan kembali
Lembaran baru sudah habis
Kisah manis berakhir sadis
Adakah penjaja cinta
Yang rela memberiku tinta untuk menitik
Walau tak cantik namun setia
Walau sumbang terus melantunkan lirik, musik dan tak mengusik
Khairil AKbar Ibn Syarif el-Induniesy